Hidup memang sebuah misteri, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan. Jangankan bulan depan, sedetik di mukapun kita tak pernah tahu.
Sejatinya hidup adalah suatu perjalanan yang dimulai saat kita dilahirkan dan berakhir pada saat kita "dipanggil" pulang oleh Yang Kuasa. Namun sebagian besar pemeluk agama berkeyakinan bahwa hidup memiliki dua artian, hidup sementara di dunia dan hidup yang kekal di akhirat nanti. Hidup di dunialah yang kemudian akan menjadi penentu bagi tempat dalam kehidupan berikutnya, antara surga dan neraka.
Kita dilahirkan melewati media Ibu Bapak kita, buah cinta merekalah yang menjadikan kita ada, walau sebagian anak manusia harus mengalami nasib yang kurang baik karna dilahirkan tanpa adanya cinta.
Apapun kondisinya, seorang anak manusia yang baru dilahirkan adalah suci, bersih tanpa noda.
Kita dilahirkan disertai tangisan yang berulang-ulang dan kita tidak pernah tahu kenapa kita menangis saat itu. Sebagian orang berpendapat bahwa tangisan itu dikarenakan adanya perubahan alam, yang semula nyaman, aman dan hangat saat berada di rahim ibu, berubah pada keadaan yang dingin dan ramai. Sebagian orang bahkan mempercayai bahwa tangisan kita itu dikarenakan pada keengganan untuk dilahirkan, kita sudah dapat mengetahui bahwa hidup yang akan dilalui itu sangat berat. Para tetamu yang hadir pun tidak dapat memahami arti tangisan kita, mereka malah menyambut kelahiran kita dengan penuh suka cita.
Perjalanan hidup manusia dilanjutkan dengan tahapan yang sangat menakjubkan, bisa dikatakan sebuah mukjizat. Awalnya manusia tidak mampu melihat, tidak mampu berjalan dan tidak mampu berpikir, lalu dengan bantuan dan bimbingan orang-orang sekitar, kita mampu melakukan hal-hal tersebut sehingga jadilah kita seperti apa yang terlihat kini.
Uniknya lagi, walau manusia dilahirkan "sama" namun rasa, pikiran, dan perlakuan yang ada di dirinya berbeda, fisiknya pun berbeda-beda. Tidak ada manusia yang sama; ini adalah sebuah mukjizat lainnya. Berbekal akal dan pengalaman, manusia mampu memikirkan hal baik atau buruk. Akal dan pengalaman ini juga yang kemudian memberikan "guidance" pada jalan hidup yang dijalani selain yang memang sudah disuratkan.
Pada dasarnya hidup ini suatu pilihan, dan pilihan-pilihan itu sebenarnya sudah ada dalam benak kita. Ketetapan kita atas satu pilihan sangat didasarkan pada akal dan pengalaman tadi. Ada manusia yang enggan untuk berpikir serius, adapula manusia yang berpikiran sebaliknya. Ada manusia yang rendah hati, adapula manusia yang tinggi hati. Hal-hal itu membuat adanya perbedaan cara pandang manusia dalam melihat dan menafsirkan sisi-sisi kehidupan.
Apapun keadaannya, panduan hidup telah banyak diutarakan dan bicarakan. Manusia perlu memposisikan dirinya pada satu tataran yang ideal, bagaimana manusia itu dapat menghargai manusia lainnya. Menghargai dengan memakai ukuran yang benar, bukan pada ukuran yang subyektif seperti suku, agama, ras, kedudukan, kepintaran dan lainnya tapi pada kenyataan samaan jenis makhluk yang diciptakan. Oleh karena itu, setiap manusia itu mempunyai kedudukan yang sama, yang dapat membedakannya hanya pada ketaatan atau ketaqwaan pada Yang Kuasa, begitu kitab suci mengabarkan.
Jika setiap manusia dapat menyadari apa yang sebetulnya mereka emban dalam hidup, tentu tidak akan ada manusia yang berani dan mampu untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, tidak akan ada manusia yang akan mencurangi manusia lainnya dan tidak akan ada manusia yang akan menguasai manusia lainnya. Sungguh dunia akan indah dengan keadaan seperti itu. Biarkan sgala perbedaan yang ada diantara manusia adalah bukti berwarnanya dunia tanpa harus mempermasalahkan berbeda itu. Biarkan manusia-manusia itu hidup dengan jati dirinya masing-masing..
Salam Dahsyat..!
Hidup Kita
Written By Unknown on Selasa, 15 November 2011 | 06.25
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label:
Motivasi
0 komentar:
Posting Komentar